KENANGAN
SPALSA 8C
Aku
mulai menapaki salah satu lorong di sekolah ini. Lorong dimana setiap pagi
hingga siang sering aku lewati. Teringat dengan satu masa saat berada di salah
satu kelas dilantai 3 ini. Kelas yang
menurut kebanyakan teman adalah kelas yang Istimewa, Kelas 8C. Istimewa karena
pertemanan, persahabatan, pelajaran, bahkan sampai sifat dan
karateristik siswa dan siswi didalam kelas 8C.
Kelas
8C ini adalah kelas yang berada dilantai 3 sekolahku. Sering kali aku merasa
capek saat menaiki tangga dan menuruni tangga sebagai penghubung ke kelas 8C.
Tidak hanya aku yang merasa capek, tetapi juga teman-teman serta guru-guru yang
hendak ke kelas 8 yang berada diatas. Sungguh melelahkan saat melewati tangga
itu setiap hari. Dan naik-turun tangga beberapa kali itu sudah menjadi kegiatan
rutin untuk aku, teman-teman, dan guru-guru. Tetapi kami semua InsyaAllah niat
untuk Allah SWT. untuk menggapai
cita-cita kami.
Setelah sesampainya dilantai 3, segera aku
membuka pintu kelas 8C. Kelas yang selama kurang lebih 1 tahun yang telah
menjadi bagian hidupku saat bersekolah disekolah ini. Pintu kelas telah
terbuka, aku memasuki ruang kelas dengan menatap ke penjuru kelas dengan
seksama. Aku teringat saat semua murid berada dikelas tanpa seorangpun yang
tidak masuk. Teringat kembali kenangan manis pahit dikelas ini. Aku
tersenyum sebentar mengingat kejadian
yang menyenangkan bersama teman-temanku. Tetapi tak berapa lama aku mengingat
kejadian yang menyedihkan bersama teman-teman yang membuatku berdiam diri.
Kemudian,
aku mulai berjalan melewati bangku-bangku yang berjejer rapi. Seakan aku
mengingat hari-hari yang telah ku lewati bersama teman. Walaupun, aku tak
begitu mewarnai kelas ini dengan kegembiraan, tetapi teman-teman lah yang telah
mewarnai hidupku dikelas ini dengan cara mereka sendiri-sendiri yang membuatku
merasa senang dan nyaman berada di kelas 8C ini.
Saat
aku melewati bangku yang biasanya dipakai oleh Hijrah.
Aku menjadi ingat saat ber-Rival dengannya dan memberikan dia peluang untuk
menjadi peringkat 1.
Banyak
hal yang aku hadapi dikelas ini, termasuk juga dengan Hijrah. Teman untuk
menentukan persaingan sehat untuk yang baik di kelas, biasanya disebut rival. Tapi pada akhirnya Hijrah lah
yang memenangkannya. Aku turut senang atas keberhasilan itu. Aku telah berjanji pada Hijrah, jika aku akan
menuliskan juga sesuatu yang sempat aku lupakan. Sesuatu itu adalah
"Kejutan Untuk Hijrah". Kejutan itu tak begitu spesial ataupun bagus, tetapi kejutan
ini bermakna dariku untuk dia. Aku akan memberi kejutan itu saat masuk sekolah
nantinya. InsyaAllah....
"Hal
yang nyata kadang berawal dari sebuah mimpi. Impian datang dari mimpi yang
membuahkan hasil baik. Dreams come true."
Kemudian
sejenak aku berdiri disamping tempat duduknya Khaidar Rahman. Khaidar telah banyak membagikan cerita dan pesannya
kepadaku. Terlebih pada saat rapat piknik kelas. Ia selaku ketua panitia yang
menurutku tegas. Khaidar memang telah membuat teman-teman bahagia saat piknik
kelas bersama.
Aku
tak melupakan seorang teman laki-laki yang sangat humoris. Ia adalah Zuhdi Fatkhurrahman. Zuhdi sangat
digemari oleh teman-teman perempuanku.
Mungkin aku juga termasuk. Zuhdi sangat membuat kelas ini lebih berwarna cerah,
secerah kelucuannya dan kehebohannya saat bercanda. Sungguh indah jika mengingat
tingkah lakunya yang membuat kelas ini lebih istimewa.
Aku
senang berteman dengan mereka. Mereka teman yang memiliki sifat dan perilaku
yang berbeda-beda. Tetapi, berteman itu tak boleh membeda-bedakan. Mereka teman
yang baik jika berteman dengan baik dan benar. Sungguh aku senang mengenal
mereka, apalagi berteman dengan mereka. Dan masih banyak teman laki-laki
lainnya yang baik kepadaku. Terima kasih ya.....
"Sungguh
hal yang begitu menyenangkan jika dilakukan dengan sepenuh hati, dengan hati
ikhlas."
Kemudian,
aku berlanjut ke bangkunya Tifani Hanifah
atau Fafa. Fafa adalah teman yang baik sekali. Banyak kenangan dan cerita saat
aku berteman dengannya. Aku kembali teringat begitu banyak yang diberikan Fafa
padaku untuk kesiapan diri 'tuk hal yang baru. Fafa mempunyai teman baik, yaitu
Lina Hasna 'Amatullah, Nanik Ardianti Sudibyo, Novera Tri Kurniasari. Mereka teman yang
kompak dan setia.
Lalu,
aku melangkahkan kaki ke tempat duduknya Himmatun
Nabilah Mikyas dan Azizatur Rizky
Amaliana. Yang sangat aku ingat bersama Himma itu adalah, saat study tour
yang selalu bersamanya, terutama saat menaiki perahu bebek. Satu hal
yang masih aku ingat sampai sekarang ini, yaitu sebuah nama ismiatun. Nama itu pertama kali muncul
saat Bunda Handirini memanggil aku, tetapi salah dengan nama ismiatun itu.
Serentak sekelas meresponnya. Itu hal yang memalukan. Aku tersenyum malu
mengingat itu.
Setelah itu, aku
beranjak berdiri menghampiri bangku tengah yang biasa aku dan Mira Rahma Safirasari duduki bersama.
Bersama dalam suka ataun pun duka. Mira
juga tempat berbagi cerita, berbagi pengalaman, dan berbagi kesenangan
atau kesedihan dariku. Mira yang telah
memberi motivasi, solusi, dan selalu memberi kasih sayang kepadaku. Aku sangat
beruntung memiliki sahabat seperti dia. Mira
juga sudah aku anggap menjadi teman baikku. Jika aku sedih dengan
masalah-masalahku, aku selalu curhat dengannya. Sampai-sampai aku terlalu
sering curhat, mungkin dia jadi bosan. Hehe.. bercanda kok, Mir....
Aku juga tak melupakan Saifuna
Nur Addini, Yunida Aulia Putri, Hanifa Salsabila, dan Yuliana Nur Rahmawati. Mereka adalah
teman dekatku dan teman baikku di kelas 8 ini. Mereka tempatku untuk bercanda
bersama atau hanya sekedar mendengarkan cerita teman-temanku. Suasana yang
indah saat aku dan kelima teman baikku berkumpul bersama mengerjakan tugas.
Banyak tugas sekolah yang mampu dan berhasil kita kerjakan. Melalui tugas
kelompok itu, aku berusaha agar bersama mereka dari tugas pertama hingga tugas
terakhir. Aku sangat senang jika aku bisa bersama mereka disaat pergi ke
koperasi bersama, pergi sholat bersama, kerja kelompok bersama, atau pun hal
yang ain yang biasanya kita lakukan bersama-sama.
Kita
berenam berusaha bersama dalam segala suasana, keadaan, dan tugas yang membuat
kita lebih akrab dan bersatu. Ini hal
yang indah bagiku, karna mereka yang pertama aku berbagi cerita, kesedihan,
kesenangan, serta pengalaman. Mereka yang slalu membuatku menemani dan
membangkitkan diriku dalam berbagai keterpurukan diri yang menimpaku padaku.
Aku tak bisa membalas semua kebaikan mereka, tetapi aku tak akan mudah
melupakan mereka sebagai temanku.
"Kebersamaan dan kesetiaan telah
menyatukan kita dalam pertemanan yang baik dan harmonis."
Kemudian
aku melihat keseberang jalan sebagai pemisah tempat duduk. Diseberang jalan itu
adalah tempat duduk 4 sahabat yang indah. Shafa
salsabila, Ersha Nur Rahma, Arini
Pangestika, dan Annisa Prajawati.
Mereka sahabat yang selalu kompak, dan bersama. Memang indah jika persahabatan
itu saling melengkapi satu dengan lainnya.
Kemudian
aku memandang bangkunya Apprella
Choirunnisa Ayu M. dan Mayza Dyah
Fajriati, teman yang lucu dan teman yang baik.
Setelah itu, aku melangkahkan kaki menuju papan data kelas
yang terpasang di salah satu dinding kelas 8C ini. Dari papan data itu yang
masih dalam pikiranku adalah dikelas 8C ini sering NIHIL. Artinya tak ada yang
tidak masuk. Nihil merupakan kebanggaan kelas 8C ini. Memang sering kelas 8C
ini berstatus Nihil. Kemudian ku pandangi satu persatu nama siswa yang terdapat
dikelas 8C, seakan aku memandang wajah mereka saat tersenyum senang. Itu
membuatku terharu untuk berpisah dengan mereka semua.
Semuanya dan seluruh teman-teman kelas 8C, telah memberi
pelajaran, pengalaman, dan makna hidup yang sebenarnya. Aku hanya bisa
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan mohon maaf jika aku ada salah dengan teman-teman. Sangat
mengharukan sekali.
Semuanya
telah memberi pelajaran yang berarti bagiku. Pelajaran-pelajaran ini akan aku
untuk di kemudian hari. Untuk menghadapi dunia luar dan dunia yang semakin aneh
ini. Dunia semakin aneh karna terdapat fatamorgana yang penuh tipu daya belaka. Teman-temanku ini sungguh luar biasa
untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan Perasaan, Sikap, Tingkah laku,
Sahabat dan Cinta. Terima kasih kelas 8C……
Kelas yang istimewa tidak akan ada jika tidak ada orang yang
sangat istimewa dibalik kisah kelas ini. Bunda Handrini. Selaku wali kelas 8C.
Beliau tak pernah lalai ataupun bosan untuk mengingatkan, menasehati, dan
membagikan ilmu kepada murid-murid beliau. Bunda melakukan hal yang baik untuk
kebaikan kelas 8 C dan ini dilakukan demi
kelas 8C. Bagiku Bunda Handrini orang yang istimewa dan guru yang sangat sayang
sekali kepada muridnya. Bunda selalu mengorbankan waktu mengajarnya untuk selalu
mengingatkan pada kami tentang banyak hal. Serta, mengorbankan tetesan air mata
beliau untuk merenungkan dan memikirkan tentang keadaan dikelas. Sungguh Bunda
yang tercinta....
Pak Abdul Aziz. Siapa yang tak ingat dengan beliau? Guru
Matematika yang menurutku sangat cocok dengan misi dan visi pelajaran
matematika yang sebenarnya. Beliau guru yang sangat lucu dan berbeda. Beliau
dengan sabar mengajari, mendidik, membimbing anak-anaknya mengenai pelajaran
matematika. Biasanya matematika itu membosankan daan menjenuhkan bagi
kebanyakan murid. Tetapi jika gurunya Pak Aziz, bosan dan jenuh akan sirna
dengan canda tawa yang crispy dan renyah dari beliau. Menurutku, guru
matematika itu seharusnya seperti Pak Aziz. Guru yang bisa mengajarkan dengan
baik dan sempurna. Oh iya, senjata andalannya beliau dalam mengajar adalah penggaris kayu. Penggaris kayu siap
dipukulkan diatas meja atau papan tulis jika beliau meminta perhatian dari
murid. Itu bisa jadi hal yang sangat lucu dan hal yang sangat menegangkan.
Teman, ingat ya. Penggaris itu tidak
digunakan untuk kekerasan pada murid, tetapi untuk media penyampaian. Beliau
tak pernah mengajar dengan kekerasan. Aku
yakin bahwa sifat dan ciri khas beliau tetap abadi dalam senyuman
beliau....
"MATEMATIKA
= MAkin TEkun MAkin TIdak KAruan.
By
: Pak Aziz"
Bu Suryatmi, guru Bhs. Indonesia yang memberikan ilmu untuk
menggunakan bahasa indonesia secara baik, benar, dan akurat. Beliau memberikan
tugas yang seru dan asyik. Ada 2 tugas dari beliau yang sangat aku sukai yaitu, membuat film/FTV
dan membuat berita. Tugas itu sangat-sangat menyenangkan. Tak seluruh kelas diberikan tugas itu, jadi aku usahakan dikerjakan sebaik-baiknya.
Terima kasih Bu Siti Suryatmi....
Bu Pur dan Pak Rahmat adalah guru IPA. Bu Pur adalah guru IPA
Biologi yang mengajarkan dan memberi wawasan tentang pengetahuan alam sekitar
yang perlu dipelajari. Sedangkan Pak Rahmat adalah guru IPA Fisika yang
mengajarkan tentang hal dan wawasan yang penuh misteri dalam ilmu fisika.
Terima kasih untuk Bu Purwaningsih dan Pak Rahmat...
Guru Bhs. Inggris, Bu Farida. Guru yang terus memberi tugas
kepada anak didiknya. Beliau mengajarkan tentang penggunaan kata-kata bahasa
inggris dalam kehidupan sehari-hari. Thanks for Mis Farida..
Bu Lies, yang mengajarkan tentang syari'at Islam yang sesuai
dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Bu Laiqoh, yang tulus mengajari mengenai
hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Bu Istinah, yang tak bosan mengingatkan dan
mengajarkan tentang hukum bacaan dalam Al-Qur'an (tajwid) dan tafsir dari bacaan Al-Qur'an. Pak Amal, yang
mengajarkan dan memberitahukan mengenai sejarah keislaman pada masa
kekhalifahan. Pak Sholihan, yang terus memberi pelajaran yang sangat penting
yang berkaitan dengan Aqidah dan Akhlaq seseorang. Terima kasih untuk ilmu
agama yang engkau berikan pada kami...
Pak
Septri, yang slalu semangat untuk mengajari kami bagaimana cara berolahraga
dengan benar. Beliau sabar sekali jika mengajarkan kami yang belum paham. Pak
Mulyono, selaku guru Seni Rupa yang lucu dan sabar. Pak Sutadi, guru yang aku suka di kelas 8 ini. Beliau mengajarkan
bagaimana suatau negara bisa berdiri kokoh dengan beraneka konstitusi dan
lembaga. Pak Mahmud, guru Seni Musik yang
keren ketika mengajarkan macam-macam musik. Bu Ratna, sebagai guru TIK
yang memberikan tugas dengan tujuan memperdalam pengetahuan teknologi komputer
yang semakin canggih.
Pagiku
cerahku, matahari bersinar.. Ku gendong tas merahku dipundak.. Selamat pagi
semua, ku nantikan dirimu didepan kelasmu menantikan kami.. Guruku tersayang,
guru tercinta.. Tanpamu apa jadinya aku.. Tak bisa baca tulis mengerti banyak
hal.. Guruku terima kasihku... Nakalnya diriku kadang buatmu marah, namun
segala maaf kau berikan..
(Terima
Kasih Guruku)
"Guru
tetap menjadi orang yang mulia bagi murid yang selalu menghargai perjuangan
para guru."
Pada tanggal 2 Juli 2012, adalah hari yang penuh dengan
kenangan. Pada hari itu, kami piknik bersama. Walaupun hanya di ikuti oleh 37
anak dan 3 guru, aku sudah senang sekali. Saat tiba di Grojogan Sewu,
Tawangmangu, teman-teman terlihat sangat senang. Saat perjalanan yang
melelahkan menuju ke Grojogannya, aku telah berniat untuk menghitung anak
tangga bersama Dini, itu pun dianggap aneh oleh sebagian teman-temanku, tetapi
aku tak marah dan menghiraukannya. Setelah sampai di Grojogannya, kami senang
dan langsung bermain air. Aku pun juga senang dengan bermain air diantara
bebatuan bersama teman-teman. Air yang awalnya dingin sekali lama kelamaan tak
terasa dingin. Karena canda, tawa, serta senyuman teman-teman yang terpancar
dari wajah mereka yang menghangat suasana yang penuh kenangan indah. Setelah
semua pakaian basah dan badan menggigil
kedinginan, diputuskan untuk disudahi bermain airnya dan segera berganti
pakaian. Setelah berganti pakaian, kami sholat terlebih dahulu sebelum pulang
ke Solo. Tak lupa aku dan teman-teman membeli oleh-oleh di pasar tawangmangu,
setelah cukup untuk membeli oleh-oleh, kami pulang dengan rasa senang dan lelah
yang setelah bermain bersama sepanjang hari hingga sore hari.
Teman-teman terlihat
capek dan lelah tetapi masih bisa memancarkan kebahagiaan di wajahnya.
Bagaimana tidak capek, kalau perjalanan turun menuju Grojogan Sewu terdapat
sekitar 500an anak tangga dan naik menuju pintu keluar dari Grojogan Sewu
terdapat sekitar 600an anak tangga, jika
dijumlah sebanyak 1250 anak buah tangga.
Di
perjalanan pulang aku juga berdo’a kepada Allah swt. untuk menjaga dan
melindungi teman-teman. Aku juga sempat
bertanya pada diriku sendiri, “Apakah
kita bisa seperti ini lagi? Apakah kita bisa saling menyayangi seperti dulu
lagi? Apakah kita masih saling peduli? Akan kah kita akan melupakan salah satu
diantara kita semua? Dan apakah kita masih ingat dengan berbagai kenangan di
kelas 8C?”.
pertanyaan-pertanyaan itu terlintas didalam pikiran dan benakku dan tak bisa
aku jawab sendiri untuk saat ini, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Aku
saat ini hanya bisa menjawab, “Semua
pasti baik-baik saja.” Karena jawaban itu, aku menjadi yakin bahwa kenangan
di 8C yang ada sulit untuk dilupakan. Aku serahkan segala sesuatu kepada Allah
swt. karna Allah yang mengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta. Aku
juga tak lupa berdo’a untuk teman-teman 8C, semoga mereka tetap sehat dan
selalu di jalan yang benar untuk menuju ke impian mereka masing-masing. Amin…
Tak terasa, aku akan mengeluarkan air mata yang segera
membasahi pipiku, lalu ku seka air mata itu. Lalu, aku berkata, “Kelas 8C
adalah kelas yang istimewa sekali dan kelas yang penuh kejutan yang tak terduga
olehku serta kelas yang menjadi saksi
jika aku pasti siap menempuh jalan yang penuh rintangan dan hambatan.”
Tetapi, aku tak mau terlarut dalam kesedihan. Karena, teman
bisa datang dan bisa juga pergi. Bagaimanapun keadaan teman kita, kita harus
siap menerimanya dengan apa adanya. Dan kita harus memilih teman yang baik
untuk berteman. Jangan salah dan jangan sungkan-sungkan memilih teman yang baik
untuk diri kita. Walaupun semua teman sama, hanya karakter, perilaku, dan
sifatnya yang berbeda saja.
Keadaan ini telah cukup disudahi bagiku. Siap tidak siap, aku
harus selalu siap untuk berpisah seperti kata Hijrah. Jika ada pertemuan, pasti
ada perpisahan yang akan kita hadapi. Jika siap dipertemukan, pasti siap untuk dipisahkan. Aku harus siap untuk
ke kelas 9. Karna, cita-cita dan mimpi telah menanti di jenjang yang lebih
tinggi yaitu, di kelas 9 yang sebagai penentu atas perjuangan yang extra keras
bagi kelulusan siswa.
Lalu, aku keluar kelas
8C dengan sedih dan terharu. Dan kututup pintu kelas ini. Dan seraya berkata
“Selamat tinggal kelas penuh dengan berbagai kenangan bersama kelas ini. Aku
akan merindukanmu. Kelas 8C.”
Waktu terasa semakin berlalu.
Tinggalkan cerita tentang kita.
Akan tiada lagi kini tawamu,
‘tuk hapuskan semua sepi dihati.
Ada cerita tentang aku dan dia,
dan kita bersama saat dulu kala.
Ada cerita tentang masa yang indah,
saat kita berduka, saat kita Tertawa.
Tinggalkan cerita tentang kita.
Akan tiada lagi kini tawamu,
‘tuk hapuskan semua sepi dihati.
Ada cerita tentang aku dan dia,
dan kita bersama saat dulu kala.
Ada cerita tentang masa yang indah,
saat kita berduka, saat kita Tertawa.
Teringat
disaat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita. (Semua Tentang Kita-Peterpan)
Ceritakan semua tentang kita. (Semua Tentang Kita-Peterpan)
By:
Ismi Nur Hidayah
Sabtu,
14 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar